Bila engkau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka Menulislah. [Imam Al Ghazali]

MARIN Nusantara Desak KPU Masukan Maritim Dalam Tema Debat Pilpres 2019


Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tema dan jadwal debat Pilpres 2019. Tema ini terbagi menjadi lima sesi menuju, 17 April 2019.

Debat ke 1 : Hukum, HAM, Korupsi, Terorisme, pada 17 januari 2019.

Debat ke 2 : Energi dan Pangan, SDA dan lingkungan hidup, infrastruktur, pada 17 februari 2019

Debat ke 3 : Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan, pada 17 maret 2019

Debat ke 4 : Ideologi, Pemerintahan, Hankam, Hubungan Internasional, pada 30 maret 2019

Debat ke 5 : Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan dan industri, jadwal belum ditetapkan oleh KPU.

Menanggapi konten tema dalam debat tersebut, Direktur Maritim Research Institute (Marin Nusantara) Makbul Muhammad angkat bicara, "saya sangat menyesalkan keputusan KPU yang tidak memasukan maritim dalam konten tema debat pilpres 2019 nanti".

"Iya setelah saya melihat tema dan jadwan yang dipilih oleh KPU, ternyata KPU tidak memasukan maritim dalam konten tema debat pilpres 2019", beber Makbul melalui siaran persnya kepada awak media di Jakarta (Sabtu,05/01/19).

Menurut Makbul, "debat inikan bertujuan agar publik mengetahui penjelasan visi misi dan program calon pemimpin Indonesia 5 tahun kedepan, ya mestinya sektor-sektor strategis negara perlu menjadi bahan perdebatan, seperti KPU memasukan sektor pangan, energi, seharusnya maritim juga dimasukkan".

Lanjut Makbul, "dalam momentum debat nanti pasangan kandidat nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sebagai kandidat petahana bisa menjelaskan bagaimana capaian kinerjanya dalam membangun kemaritiman Indonesia, apa tantangan dan kendalanya, dan bagaimana kebijakan selanjutnya 5 tahun kedepan ketika pasangan ini terpilih kembali. Bagitupun dengan pasangan kandidat nomor urut 02 Prabowo-Sandi, bagaimana kebijakan kemaritimannya nanti ketika terpilih, apalagi pasangan nomor urut 02 ini belum banyak mengelaborasi bagaimana visi dan program maritimnya".

"Indonesia ini negara berbasis kepualauan dan isu maritim ini sudah menjadi isu strategis dunia, hampir semua negara-negara maju memiliki maritime policy atau ocean policy nya, nah melalui debat ini publik akan mengetahui bagaimana kebijakan kemaritim negara Indonesia 5 tahun kedepan", tegas magister keamanan maritim Universitas Pertahanan ini.

Makbul berharap KPU bisa lebih bijak dalam menentukan konten tema debat yang sesuai dengan letak geografis negara Indonesia, dan mendesak KPU untuk segera merevisi konten tema debat untuk memasukan maritim sebagai konten tema debat nanti, tutupnya.

Sumber : Makbul Muhammad ST., M. Han

Tips Menulis Ala Rudi


Terimakasih masih setia menjadi pembaca setia di blog saya. Hari ini tulisan saya berbeda dari yang biasanya, kali ini saya ingin mengulas bagaimana bisa menulis khususnya bagi kaula muda. Kenapa saya mau menulis tentang ini ? Karena besok adalah hari dimana pertama kali di tahun 2019 saya kembali ke sekolah pasca menghadir acara reuni alumni 2018 lalu. Besok juga kedatangan saya di SMK N 1 Karimun adalah hari yang amat spesial, semoga saja menjadi tonggak sejarah awal berdirinya komunitas penulis pemula yang saya beri nama Forum Literasi Karimun. Berdiri sejak setahun lalu tapi belum eksis secara eksklusif, amin. Semoga Allah mengabulkan cita-cita mulia ini.

Baiklah, sekarang untuk menulis itu konon susah-gampang. Artinya kadang susah kadang gampang. Dan bisa dibilang susahnya ketika tidak ada mood mau menulis dan gampangnya itu ketika ada mood untuk menulis. Mengenai metodenya, semua orang mempunyai cara masing-masing. Tidak ada aturan baku yang mampu membuat anda mahir. Bahkan para penulis ternama memiliki budaya yang berbeda jika berbicara bagaiman mereka mengenal dunia menulis.

Akan tetapi, suatu hal yang pasti dari semua tulisan dan apa yang telah disampaikan oleh beberapa penulis hebat. Membaca adalah hal terpenting, nyawa dari sebuah pergerakan otak yang diimplementasikan melalui goresan tinta oleh tangan. Saya pun sepakat, membaca adalah kunci pertama sebelum membuka pintu jalan untuk menulis lebih jauh. Setelah itu barulah kita konsisten dengan membuat alur/manajemen waktu sendiri yang sesuai dengan type atau gaya kita sendiri.

Sebagai tambahan referensi, saya bagikan tips menulis ala pribadi :
1. Membaca dengan waktu konsisten
    a. buku di perpustakaan
    b. Koran dan majalah
    c. Internet : Hobby membaca feature/tema, misalkan ; produk HP, berita bola, dll.
   d. Internet, misalkan ; pdf, makalah, dll.

2. Menulis Diary setiap hari
    Kalau belum bisa setiap hari, mencari waktu yang tepat untuk menulis agar tidak terganggu dengan waktu pekerjaan.

3. Evaluasi
    Evaluasi tulisan melalui ;
    a. Pelajari ejaan Bahasa Indonesia
    b. Pelajari bahasa baku
    c. Pelajari kata penghubung
    d. Pelajari perbedaan kalimat pembuka, awal, isi dan penutup, dll.
   c.  Semingu/sebulan/setahun sekali membaca ulang tulisan.

4. Eksekusi
    a. Menulis di buku diary
    b. Menulis di internet

6. Bergabung bersama komunitas
    Forum sendiri atau forum orang lain (seminar, talkshow, dsb)