Bila engkau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka Menulislah. [Imam Al Ghazali]

Cas Iman Dengan Mengenal Majelis Dzikrul Ghofilin


Dalam dunia gerakan (mahasiswa) segala pencapaian yang telah diraih tidak terlepas dari tokoh central dan pendirinya. Mengenal mereka maka tidaklah rugi.

Mahbub Djunaidi namanya, semua keluarga PMII pasti mengenal atas jasanya. Satu lagi, malam ini kami disuguhkan sebuah nama seorang tokoh, dan ulama. Dalam dunia dakwah beliau dikenal dengan sebutan Gus Miek. Jasanya luar biasa, membuat majelis ilmunya hidup hingga kini meskipun jasadnya sudah tiada.

Dulu, Dzikrul Ghofilin memulai kegiatannya di Surabaya, yang hanya diikuti oleh beberapa orang hingga menjadi belasan orang jama’ah. Tempat kegiatannya berpindah-pindah dari jama’ah yang satu ke jamaa’ah yang lainnya. Disinipun sama, berpindah - pindah dari rumah jamaah ke jamaah lainnya.

- Sejarahnya -

Awal kemunculan “Dzikrul Ghofilin” bermula sejak tahun 1960, yang digagas oleh tiga kiai yakni, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Hamim Jazuli (Gus Miek), dan Kiai Achmad Shiddiq. Tiga kiai tersebut sudah dikenal oleh banyak kalangan khususnya dikalangan warga NU. Kiai Hamid Pasuruan dikenal sebagai kiai yang memiliki kemampuan spiritual tinggi. Selain dikenal mempunyai kemampuan spritualitas yang tinggi, Mbah Hamid juga dikenal oleh masyarakat sebagai seorang waliyullah, kekasih Allah yang sampai saat ini pesareannya setiap hari dipenuhi oleh para peziarah.

Inti ajaran Dzikrul Ghofilin adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara berdzikir. Menurut Gus Miek, fadhilah utama Dzikrul Ghofilin adalah murni tujuan akhirat, murni kebahagiaan di akhirat, dan biasanya orang yang benar-benar menata akhiratnya urusan duniawinya juga akan ikut tertata. Dengan demikian, cara termudah menurut Gus Miek adalah dengan mencintai para kekasih Allah dan orang-orang yang shaleh. Jika kita mencintai auliya’ kekasih Allah, dan sholihin orang-orang shaleh, maka besok kita akan dikumpulkan bersama mereka.

Sumber : www.nu.or.id

Documen Foto :





Ironi ! Sulitnya Menghapus 'Politic Money'

Saat Menjadi Relawan Demokrasi

Sejak awal pemilu indonesia dimulai politik uang sudah tidak bisa ditawari lagi keberadaannya. Melejit lebih tinggi dari pada kempanye 'tolak politik uang'. Padahal penyelenggara dan peserta pemilu mengetahui bahwa politik uang adalah pelanggaran pemilu. Namun tidak dipungkiri hal ini menjadi pembiaran karena ada beberapa hal. Satu diantara penyelenggara tidak tahan godaan.

Dilain pihak perlawanan dari para aktivis mulai melemah, sikap kritis masyarakat terhadap transaksi politik uang menurun karena ketidakberdayaan mereka dengan kesulitan hidup sehari-hari. Sikap apatis masyarakat ini sering disalah tafsirkan sebagai budaya rakyat menerima segala bentuk politik uang. Yang benar rakyat benci dengan menerima politik uang tetapi tidak berdaya.

-- --

Yang terjadi di Karimun

Salah satu caleg gagal mengirimkan pesan messenger kepada penulis. Isinya curhat, beliau tidak kuat lagi melihat politik uang merajalela di pemilu tahun ini. Hingga sampai beliau dan beberapa tim pemenangan mengajak seluruh masyarakat untuk mengusut masalah ini secara bersama ke Bawaslu daerah.

Katanya, Bawaslu harus diberi masukan khususnya pada sistem kerjanya. Bukan hanya menunggu laporan dari masyarakat, namun pro aktif dengan melacak, investigasi bau busuk terjadinya money politic yang banyak diperbincangkan masyarakat luas.

IRONI !!
Negeri Sarangnya Korupsi !!