Bila engkau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka Menulislah. [Imam Al Ghazali]

Pentingnya Berorganisasi Bagi Mahasiswa


 Suharno Abdlsyrif
Mahasiswa Stie Cakrwala Karimun –  Jurusan Manajemen
Pengurus Cabang PMII Karimun.  Salam Pegerakan Untuk Sahabat PMII Se Indonesia
———————–
 
Sebagai mahasiswa kehidupannya dalam perkuliahan tidaklah hanya sekedar masuk kelas, mendengarkan dosen menjelaskan materi mencatat apa yang di jelaskan dosen, pulang ke kostan mempelajari apa tadi yang di jelaskan oleh dosen dan dan saat UAS kita hanya menuliskan ulang materi yang telah dipelajari. Tentu tidak.

Kehidupan mahasiswa menyimpan berjuta peluang dan manfaat. Kamu bisa bertemu dengan mahasiswa lain, dosen, professor, tokoh masyarakat, pejabat, pengusaha, dan lain-lainnya. Peluang keliling dunia pun banyak, kamu bisa ke luar negeri, dan kesempatan magang di perusahaan impian karirmu. Ingin cari uang? Beragam lomba inovatif banyak tersedia hanya bagi mereka yang mahasiswa, begitupun penelitian atau riset yang tentunya bisa mengasah kemampuan ilmiahmu.

Perlu di ingat bahwa mahasiswa itu adalah kaum terpilih, atau kaum intelektual. Sehingga kita di siapkan untuk mengabdi kepada negara dan baerbakti kepada masyarakat.
Di kehidupan kuliah, kita akan bertemu beragam organisasi, komunitas, kegiatan, dan wadah-wadah minat dan bakat lainnya. Umumnya di tiap Perguruan Tinggi ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik tingkatnya fakultas maupun universitas, yang bergerak di bidang olahraga, seni, kerohanian, jurnalisme, wirausaha, pecinta alam, keilmuan, dan lain sebagainya.
Nah, haruskah mahasiswa itu perlu mengikuti kegiatan seperti itu? tentu saja perlu!! Berikut beberapa manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi:

Dapat Mengasah Softskill
Tahukan kamu apa bedanya softskill dan hardskill? Hard Skill itu kemampuan teknis yang kita pelajari melalui disiplin ilmu. Skill yang di dapat dari kamu mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seperti anak Kimia, membuat suatu campuran bahan kimia. Anak pertanian, menanam pohon cabe. Anak mesin membuat mobil sendiri, dan sebagainya.

Namun softskill kadang dilupakan, yaitu kemampuan kamu dalam mengatur/memanajemen dirimu sendiri dan diri orang lain. Contohnya kamu sebagai pemimpin atau leader, pastinya kamu harus siap mengatur anggotamu, sedangkan jika kamu sebagai anggota jika di atur oleh atasanmu, kamu harus patuh. contoh lainnya jika dalam suatu kelompok terjadi konflik maka kita harus mencari solusi bersama, dan juga jika di beri amanah kita harus menjalankannya. Semuanya itu tak ada hubungannya dengan apa yang jelaskan dosenmu dalam kelas. Tak ada hubungannya mengatasi atau mengatur suatu organisasi dengan bahan kimia, apalagi pohon cabe.

Dapat Menambah Teman
Dengan kamu bergabung dalam suatu organisasi, kamu akan bertambah kenalan. Yang tadinya temanmu hanya satu prodi. Nanti bisa bertambah menjadi satu universitas, malah-malah bisa dengan universitas lain. Maka tak heran jika kamu melihat anak-anak organisasi contohnya BEM, kalau jalan banyak yang kenal  . Atau “Uih tuh anak BEM, keren!! dari fakultas mana dia?”, atau anak MENWA lewat,”Uwih, gagah banget bro sekarang dia, semenjak ikut MENWA”. Asik bukan jadi terkenal dan banyak kenalan?

Dengan Berorganisasi, Menyalurkan Minat, Mengasah Bakat
Dengan mengikuti UKM, minatmu dapat tersalurkan dan bakatmupun bertambah pesat. Contohnya anak sastra jawa, mengikuti UKM UPKD, yang cewek jago nyanyi/nari kan bisa ikut siden atau jadi penari. Sedangkan anak-anak Ilmu Komunikasi ikut UKM di bidang Pers, pastinya kan bisa mempertambah wawasanmu dan pengalamanmu. Jikalau anak Hukum, bisa ikut DEMA atau BEM, sehingga bisa menyalurkan aspirasi-aspirasi mahasiswa lainnya sekaligus belajar menjadi wakil rakyat  Jadi dengan mengikuti UKM atau berorganisasi bisa menambah bakatmu.

Dapat Menerapkan Teori Menjadi Praktek
Contohnya anak-anak di Koperasi Mahasiswa (Kopma), mahasiswa Jurusan Akuntansi bisa mempraktekkan ilmu mereka untuk mengatur keuangan, mahasiswa Jurusan Komputer bisa membantu merancang software untuk operasional Kasir di swalayan Koperasi, mahasiswa Jurusan Kearsipan/Adminstrasi bisa mengurus perpustakaan dan dokumen lembaga, dan lain sebagainya.

Dengan Berorganisasi, Dapat Menambah Nilai Plus Dalam CV-mu
Dengan punya pengalaman berorganisasi, perusahaan yang merekrutmu pasti akan mempertimbangkanmu baik-baik, karena itu artinya kamu dianggap sudah punya pengalaman dalam bekerja dalam kelompok, alias punya Softskill. Kamu bukan sekedar mahasiswa ber-IPK tinggi tapi kerjanya cuma bolak-balik kuliah-pulang-kuliah-pulang (istilah lawas, “mahasiswa kupu-kupu”). IPK itu penting untuk dipertahankan, untuk menunjukkan bahwa kamu serius dalam studimu, tapi jangan sampai kamu mendewakkan IPKmu sehingga tidak mengembangkan diri di luar perkuliahan.

Demikian yang dapat saya tulis. Mohon maaf jika banyak tulisan atau kalimat-kalimat yang salah atau kurang berkenan. Dikarenakan sumber yang terbatas.
Salam pegerakan ?

Kabupaten Karimun Butuh Jembatan Antar Pulau


Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km².

Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Utara : Malaysia, Singapura, Selat Malaka , Timur : Batam, Bintan , Selatan: Bintan, Indragiri Hilir ,Barat : Bengkalis, Pelalawan.

Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya karimun memiliki jembatan penghubung antar pulau yang satu dengan yang lainnya. Karena saya berpendapat jika langkah strategis pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah dan bagi masyarakat karimun itu sendiri.

Berikut beberapa pandangan keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung dibangun :

1. Sektor perekonomian masyarakat
Saya berasumsi jika jembatan penghubungan antar pulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat, sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.

Tentunya dengan adanya jembatan tersebut masyarakat dengan mudahnya menjual segala macam hasil pertanian  maupun tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat karimun.

Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka kepasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal, faktor cuaca dilaut yang tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada dikarimun khususnya di luar pulau karimun.

Saya berasumsi jika karimun mempunyai jembatan penghubung antar pulau maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu. Tentu semakin cepat semakin bagus “ TIME IS MONEY “. Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat.
2. Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat karimun saat ini. “ Berawal dari beberapa waktu yang ketika saya melihat ada sebuah keluarga dari pulau luar karimun.

Kebetulan membawa salah satu anggota keluarganya yang sakit. menggunakan kapal laut (pompong) pada malam hari berhenti  di tepian coastal area lalu di jemput dengan sebuah mobil yang mana menurut informasi mobil itu akan membawanya ke rumah sakit dikarenakan kondisi salah satu anggota keluarganya sedang kritis “ Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan memudahkan untuk masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti smp maupun sma. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu karimun perlu akses penghubung.
3. PAD untuk pemerintahan kabupaten karimun bisa saja meningkat melalui sector pariwisata / jelajah antar pulau, karcis tiket penyebrangan  dan lain-lainnya.

Sekedar Opini
Semoga Bermanfaat..!!
Parizal (Ketua Umum PC PMII Kabupaten Karimun)

Kuliah dan Paradigma Masyarakat


Kuliah adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang atau kelompok di sebuah perguruan tinggi yang acap kali sering disebut dengan universitas ataupun sekolah tinggi lainnya. Kuliah sangat berbeda dengan sekolah dasar dan sekolah menegah karena di bangku kuliah menuntut sebuah kemandirian civitas akademika disetiap kegiatan dan tentunya proses belajar-mengajarnya sangat bervariasi.

Porsi dari setiap kegiatan bisa berbeda dalam setiap metode pengajaran tergantung kebijakan universitas. Dalam proses belajar mengajar Ada yang belajarnya di laboratorium dan ada yang belajarnya di lapangan. Tentu hal ini di lakukan bervariasi di bangku kuliah karena sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap program studi ada yang bersifat teoritis ataupun praktek.

Bertanya tentang manfaat, tentunya kuliah bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjurus daripada jurusan yang diambil saat masih duduk di bangku SMA/Sederajat . Terkadang kuliah juga mempunyai manfaat untuk mendapatkan pekerjaan karena menjadi bahan rujukan untuk sebuah perusahaan menerima karyawan dan kuliah juga bisa menjadi modal awal untuk memulai sebuah jiwa kewirausahaan (Menciptakan lapangan pekerjaan).

Harus di ketahui bahwasanya kuliah BUKAN untuk membuat seseorang menjadi kaya atau menjadi tolak ukur masyarakat bahwa seorang sarjana harus sukses ketika selesai masa kuliahnya. akan tetapi bagaimana ilmu yang di dapatkan semasa kuliah mampu di pertanggungjawabkan atau diaplikasikan ke masyarakat banyak seperti ide/gagasan, teknik dan lain sebagainya.

Subjek dari kegiatan perkuliahan tentunya disebut dengan sebutan mahasiswa. Barangkali dengan sebutan mahasiswa pastinya peran strategisnya sangatlah berbeda dengan siswa. Merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat. Maka sudah tentu kiprah perkuliahan yang diaktori oleh mahasiswa kepada masyarakat, Bangsa dan Negara haruslah nyata dengan memberikan kontribusi yang konstruktif. banyak hal yang bisa dilakukan yaitu melalui berbagai macam kegiatan Seperti diskusi, seminar , penelitian ilmiah dsb.

PARADIGMA MASYARAKAT TENTANG KULIAH
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual. Kini akan di hubungkan paradigma masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Perkuliahan merupakan proses waktu yang cukup lama dalam memenuhi capaian gelar S1 (Strata Satu), S2 (Strata dua), S3 (Strata Tiga ).Maka dari beberapa survey atau sedikit wawancara kepada sebagian masyarakat mengenai perkuliahan ini maka sedikit saya tarik kesimpulan mengenai Paradigma/asumsi/pandangan masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Menjadi sebuah catatan masyarakat terhadap dunia perkuliahan terhadap Mahasiswa yaitu ketika seorang mahasiswa telah menyelesaikan kuliah dan kini menjadi seorang sarjana. Selalu saja ada pandangan masyarakat bahwa sukses tidaknya seorang mahasiswa atau orang-orang yang kuliah ketika menjadi seorang sarjana adalah menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), seorang sarjana dikatakan sukses jika dalam waktu cepat menjadi kaya dan ketika seorang sarjan tidak mendapatkan pekerjaan dikatakan gagal.

Sehingga pandangan seperti ini menjadi pemicu masyarakat untuk memandang remeh bangku perkuliahan, serta anggapan seperti ini akan menjadi momok menakutkan bagi generasi-generasi baru untuk melanjutkan perkuliahan ketika banyaknya masyarakat mengatakan “Untuk apa kuliah habiskan uang saja, untuk apa kuliah kalau nanti tak bisa jadi pegawai, mending kerja langsung dapat uang,” sehingga anggapan seperti inilah yang akan menjadi penghambat bagi kemajuan pola fikir generasi-generasi baru dan pasti akan menjadi boomerang bagi kemajuan bangsa Indonesia. Maka jangan heran ketika hari ini masih banyak generasi muda yang pesimis untuk memasuki bangku perkuliahan.

Oleh sebab itu, sebagai orang yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah hendaknya mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan itu lebih dari segalanya. ketika kuliah di jadikan tolak ukur sebagai alat untuk menjadi kaya maka berilah pandangan dengan mengatakan bahwa peran sentral penting bangku kuliah itu adalah memperoleh ilmu pengetahuan yang luas.

Tugas civitas akademika adalah memberikan kontribusi yang baik dan membangun bagaimana ilmu itu bisa di sampaikan kepada orang banyak. sehingga fungsi perkuliahan itu bisa di sadari masyarakat sebagaimana mestinya.

Salam Mahasiswa, Salam pergerakan
PARIZAL (KETUA PC PMII KAB. KARIMUN)

Kite Yang Buat Kite Yang Rosakan "Tak Patut"


Tulisan ini bukanlah termasuk kategori yang serius untuk di dalami, tujuan awalnya hanya dijadikan sebagai bahan renungan bagi pembaca yang setia di blog saya :)
Bisa jadi apa yang saya hidangkan nanti puncanya berasal dari individu manusia itu sendiri dalam bertutur kata. Tapi tidak terlepas dari kondisi di lapangan, kultur, budaya, adat, dan kebiasaan orang melayu itu sendiri.

Namun saya menekankan lagi bahwa disini saya tidak bermaksud mendiskriminasi suku melayu, disini saya hanya berupaya berada di posisi sebagai pengamat yang lebih condong kritik yang membangun.

Baiklah, untuk tidak memperpanjang mukadimmah langsung saja saya paparkan apa yang harus pemirsa ketahui.

Besarnya pengaruh bahasa sebagai penghubung komunikasi bagi manusia membuat bahasa terus berevolusi seiring perkembangan zaman. Bahasa berfungsi menghubungkan 2 orang atau lebih untuk memahami maksud dan tujuan masing-masing. Tanpa bahasa yang disepakati maka tujuan apapun akan sulit di implementasikan, meskipun terwujud itu berkat dari percakapan dalam bentuk visual maupun isyarat.

Sebelum bahasa indonesia menjadi bahasa resmi, kita bangsa indonesia sulit untuk berkomunikasi dengan suku-suku lain. Untung saja pada zaman sebelum kemerdekaan para pendahulu pendiri bangsa kita  telah membahas dari jauh-jauh hari, yakni dengan mencetuskan sumpah pemuda pada tahun 1928. Hasil yang disepakati dari konvensi tersebut ialah bahasa indonesia yang notabennya banyak mengadopsi kata serapan bahasa melayu menjadi bahasa resmi indonesia. Tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat melayu.

KESALAHAN DALAM BERBAHASE

Rekaman suara yang saya simak setiap hari dari orang-orang karimun, sangat jauh dari makna yang sebenarnya.
        
contohnya : honda, orang ramai telah menetapkan kata yang berasal dari perusahaan jepang ini sebagai sepeda motor, padahal nyatanya tidak. Dari dealler menuju ke minimarket. Pampers bayi, sebenarnya pampers adalah sebutan untuk merek popok bayi bukan nama barangnya.
Lalu ada kata "bodoh" yang tak pernah ketinggalan di akhir kalimat dalam pergaulan pemuda/i karimun kini.
Sangat parah jika seni berbicara seperti ini tersilap atau terlupa untuk tidak digunakan pada saat bercengkrama dengan orang tua terlebih guru di sekolah.

Namun yang lebih mencolok lagi adalah kata "kami", sebab kata ini selalu di ucapkan setiap pemuda/i tak terkecuali orang tua baik itu sengajakan ataupun tidak. Seandainya ungkapan kata kami sudah terlanjur melekat di lidah orang karimun untuk menunjukkan satu orang yaitu aku atau saya. Maka akan berbenturan makna jika dilontarkan di kota-kota besar yang notabanenya menggunakan bahasa indonesia.

#salamperubahan!

PMII Karimun Buka Bimbel Gratis Bagi Pelajar SD dan SMP


Pengurus Cabang PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kabupaten Karimun membuka praktek bimbingan belajar secara gratis untuk murid Sekolah Dasar (SD) dan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tepatnya di Jalan Lubuk Semut Raya Nomor 12 (Sekretariat PMII Karimun) bimbingan belajar gratis ini dilakukan. Menurut Ketua kegiatan bimbingan belajar PMII Kabupaten Karimun Septian Hamzah. Bimbel ini sebagai bentuk kepedulian kami (Pengururs Cabang PMII Kab. Karimun) terhadap pendidikan di Kabupaten Karimun.

Septian Hamzah menambahkan, Selain bentuk kepedulian mereka terhadap dunia pendidikan, kegiatan belajar mengajar ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kami atas ilmu yang telah di dapat semasa menjalani pendidikan di bangku perkuliahan.

Dimulai sejak 7 April 2016 lalu, Septian Hamzah mengatakan bahwa ada sebanyak 30 anak didik yang telah mengikuti mimbingan belajar tersebut. Sedangkan untuk waktu belajarnya dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, dimulai dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Selain itu, Kegiatan ini juga sebagai wujud partisipasi PMII terhadap dunia pendidikan.

“Kegiatan ini memang dilakukan dan bahkan bisa dikatakan wajib, karena konsep fikir PMII yang mengatakan bahwa kader maupun anggota PMII harus bisa mempertanggung-jawabkan ilmunya dan memberikan kontribusi yang positif, agar ilmu yang dimiliki menjadi ilmu yang barokah,” ujarnya.

Ketua PC PMII Kabupaten Karimun, Parizal mengatakan, kegiatan bimbingan belajar sebagai bentuk kepedulian PMII Karimun terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya di Bumi Berazam (Kabupaten Karimun) ini.

“Meskipun kegiatan ini bersifat sederhana tapi ini merupakan bagian dari tanggung jawab kader PMII di sini (Karimun), bagaimana ilmu yang dimiliki bisa menjadi Ilmu yang bermanfaat dan barokah,” ujar Parizal.

Ketua PMII Karimun Jelaskan Makna Sikap Profesional

Aminuddin Ma'ruf (Ketua PB PMII) dan Parizal (Ketua PC PMII Kabupaten Karimun)

Profesional merupakan kata yang sangat lazim kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pastinya kata tersebut sering kita ucapkan dalam berinteraksi bersama teman, masyarakat dan bersama lainnya. Profesional menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khsusus untuk menjalankannya, sedangkan menurut Lisa Anggraeny profesional adalah suatu tuntunan bagi seorang yang sedang mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal.

Pada dasarnya profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Profesional biasa dicirikan dengan memiliki kemapuan yang cukup baik, bertanggung jawab serta mempunyai integritas yang tinggi. Bertindak dan bersikap profesional dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena akan menjadi sebuah nilai dan tolak ukur kepribadian seseorang.

Kini profesional tidak hanya berfokus kepada profesi semata yang di kuasai. Akan tetapi profesional telah menjadi kata yang sangat luas yang mencakup segala aspek kehidupan sehari-hari. Seperti bersikap profesional dalam menjalankan tugas, pengambilan keputusan yang benar-benar baik tanpa harus mementingkan kepentingan individu maupun kelompok. Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa bersikap profesional bukan hanya didalam dunia pekerjaan akan tetapi mencakup pada setiap aktivitas yang kita jalani.

Orang-orang yang komitmen dan terus berusaha bersikap profesional biasanya mengalami tantangan yang sangat besar. Ada fase dimana akan merasakan posisi yang sangat dilematis yang akan di hadapi. Misalnya seseorang yang dipercaya menjadi pemimpin sebuah perusahaan yang dituntut mencari profit besar untuk perusahaan, ketika mengambil keputusan yang baik tetapi memberikan dampak buruk yang terhadap orang lain. Padahal apa yang telah dilakukannya adalah sebagai bentuk dari profesional dalam bekerja sesuai dengan tugas yang telah di amanahkan. Inilah yang terkadang menjadi sebuah tantangan.

Lalu bagaimanakah dengan kita saat ini..? apakah kita sudah bersikap profesional dalam bekerja atau menjalankan aktivitas kita sehari-hari baik di pemerintahan, organisasi, maupun didunia kampus. Beranikah kita sebagai seorang aktivis mahasiswa berbicara karena ada kesalahan fatal yang dilakukan senior, dosen bahkan rector kita..? Mampukah kita sebagai seorang aparat menegakan hukum seadil-adilnya meski yang salah adalah teman sejajaran pimpinan daerah maupun nasional. Mampukah kita sebagai seorang pemimpin negeri mengatakan dengan tegas antara yang benar dan yang salah tanpa harus segan karena dia berjasa. Ketika kita ragu untuk menjawab maka otomatis kita masih belum bisa bersikap profesional.
Pada dasarnya ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bersikap profesional baik dalam bekerja maupun beraktifitas lainnya. Tentunya akan terbentuk karakter maupun sikap mental yang baik dalam menyikapi masalah. Menjadi sosok yang bijaksana dan tentunya ahli dalam setiap pekerjaan yang dihadapi. tentunya masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan. Jadi bersikaplah profesional lah dalam segala tindakan maupun sikap tentu manfaatnya akandatang dengan sendirinya.

Semoga bermanfaat
Salam pergerakan..
Parizal ( Ketua Umum PC PMII Kabupaten Karimun )

Mau Rakyat Sejahtera? Daerah Perlu Rencanakan Bangun Jembatan Antarpulau

Pelabuhan rakyat antarpulau Boom Panjang KPK Ini menjadi salah satu penghubung masyarakat antarpulau di Kabupaten Karimun
Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Namanya kepulauan, maka daerah ini terdapat banyak pulau yang terpisah-pisah dengan lautan.
Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Pulau Karimun. Luas wilayah daerah ini 7.984 km², dengan daratan 1.524 km² dan lautan 6.460 km². Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. 
Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya kabupaten ini memikirkan untuk mencapai pemerataan pembangunan serta prinsip pembangunan berkeadilan.
Jembatan untuk menghubungkan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya, sudah sangat terasa diperlukan.
Langkah strategis dengan adanya pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah, dan tentunya bagi masyarakat Karimun itu sendiri.
Berikut beberapa keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung tersebut dibangun;  
-Sektor perekonomian masyarakat meningkat.
Jika jembatan penghubungan antarpulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.

Tentunya dengan adanya jembatan, masyarakat dengan mudah menjual segala macam hasil tani atau tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota Karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat Karimun. 
Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka ke pasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal. 
Faktor cuaca di laut tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada di Karimun, khususnya di luar pulau Karimun. Jika ada jembatan penghubung antarpulau, maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu.
Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat. 
-Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat Karimun saat ini. Menggunakan kapal laut (pompong) pada malam menyulitkan masyarakat pulau mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau Karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan, masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti SMP maupun SMA akan lebih mudah. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu Kab. Karimun perlu akses penghubung.

Seluk Beluk 3 Organisasi Mahasiswa Di Universitas Karimun

Assalamualaikum sahabat-sahabati yang berada di bumi berazam.

Setiap organisasi selalu dikenal dengan hal-hal yang unik, dari ucapan salam yang berbeda, perkataan yang menjadi semboyan, hingga simbol-simbol yang menandakan identitas diri mereka.

Ada ucapan yang selalu dinyanyikan oleh sebagian kelompok organisasi luar mahasiswa yang bait akhirnya mengatakan ‘Tangan terkepal dan maju kemuka. Semboyan ini sangat populer bagi para penganut organisasi beralmamater biru berpecikan hitam polos  ini, mereka lebih mendepankan untuk menjadi pelopor dan cenderung diawali dengan sebuah pergerakan.

Sedangkan Singkatan YAKUSA yang artinya "Yakin Usaha dan bisa" ini sebuah ungkapan yang selalu tertanam pada mahasiswa yang selalu memakai peci yang berwarna hitam dan hijau, serta benderanya bergambar bintang dan bulan yang dikelilingi dengan warna hijau yang bercorak islam. Terkadang pin logo yang penuh makna terpampang di jilbab para mahasiswinya.

Lain lagi dengan organisasi mahasiswa hasil usaha Bung Karno ini, mereka para mahasiswanya lebih terkenal dan mudah di ingat dengan semua unsur yang ada pada mereka berwarna merah. Hingga keberanian mereka turun ke jalan demi merebut demokrasi pun sudah memperlihatkan kamarahan dari banteng merah mereka yang tergambar di partai hasil ciptaan Bung Karno.

Ke-tiga organisasi besar ini sangat bagus untuk di ikuti, apa lagi para kader-kadernya terdahulu sudah banyak yang sukses tak terkucuali organisasi mahasiswa lainnya. Sebut saja Anies Bawesdan, semua mahasiswa HMI pasti tahu dari mana Menteri pendidikan ini berasal, tak ketinggalan nama besar Akbar Tanjung, politisi ulung yang sukses ketika masuk ke dunia partai politik. Lalu ada Imam Nahrowi, menteri Pemuda dan Olahraga dan Khofifah Indra Parawansa yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial mereka berdua berasal dari PMII, belum lagi yang berasal dari GMNI yang sudah banyak menghasilkan politisi dan pejabat yang intelektual, yaitu Bambang Pranoto, Yayat T, Soemitra, Almarhum Taufik Kiemas, dan lain-lain

Semua organisasi yang diikuti itu bagus dan tidak ada yang sia-sia, tergantung niatnya kita ingin memasukinya. Ada organisasi di dalam kampus ada yang di luar, yang lebih menonjol adalah organisasi diluar kampus yang berskala nasional. Selain bermacam-macam program yang mereka lakukan, mereka juga mempunyai sistem kaderisasinya yang berbeda-beda dan kegiatan-kegiatan yang pro terhadap masyarakat serta gebrakan-gebrakan yanmengejutkan pemerintah baik itu berupa kritikan, saranaksi, dan lain sebagainya.

Agar tidak tebang pilih, sebelum memasuki organisasi tersebut sebaiknya dilakukan penelitian yang sangat matang sebelum terjun ke dunia organisasi. Karena di dunia organisasi selain turuk aktif dalam membantu masyarakat mereka juga saling bertatap mata dengan pihak keamanan, konflik dengan organisasi lain pun tak terlakkan, bahkan yang lebih membahayakan lagi yakni selalu bersitegang dengan para pemimpin-pemimpin yang dzalim beserta koleganya. Mahasiswa yang berani menghadapi seperti ini hanyalah mahasiswa pilihan, mahasiswa yang tidak takut terhadap dzalimnya pemerintah, mahasiswa yang berfikir kritis, berjiwa nasionalis, serta mahasiswa yang berpedoman pada kebenaran terutama untuk kepentingan rakyat.

Lalu muncul dua buah pertanyaan yang saling berkaitan. Apakah semua organisasi tersebut berbeda dari segi tujuannya? Apakah ada yang terbaik dari yang baik?

Bila ingin puas dengan jawabannya semua pertanyaan tadi harus disampingkan, lalu bisa dijawab ketika anda melihat dan meneliti terlebih dahulu, sehingga bisa diasumsikan seperti apa organisasi yang menurut anda terbaik serta berbeda dari organisasi lainnya.

Pada dasarnya semua tujuan organisasi ini sama, yaitu untuk kepentingan masyarakat. Tetapi hal ini akan berubah bila sebuah organisasi di sisipi oleh orang-orang politik yang tak bertanggung jawab, yang mempunyai kepentingan pribadi. Seolah-olah para politisi tersebut berpolitik dengan memboncengi sebuah organisasi. Jika hal ini terjadi maka tujuan dari adanya sebuah organisasi mahasiswa sudah tidak sinkron lagi, disatu sisi ingin menolong rakyat disisi lain berupaya menyengsarakan rakyat. Artinya organisasi ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai boneka para politisi bahkan sampai-sampai bonekanya para pemerintah yang rakus akan jabatan. Sangat disayangkan bila organisasi tersebut bisa berada secara leluasa di bumi berazam ini, kita perlu mencurigai mereka karena kita semua adalah mahasiswa yang memiliki sifat kritis!

Pasang Air Laut Menakutkan Warga Pesisir



Di kesempatan kali ini saya ingin membahas dampak perubahan iklim yang terjadi di bumi berazam ini, tanpa menunggu lama lagi mari kita simak tentang penjelasan saya di bawah ini. Dampak perubahan iklim telah memberi rasa takut kepada setiap manusia diseluruh dunia, seperti mencairnya es kutub utara, suhu bumi yang panas. Di Indonesia banyak sekali daerah yang dikhawatirkan akan terkena dampak perubahan iklim tersebut, apa lagi daerah pesisir di indonesia yang daerahnya paling rawan terhadap bencana alam seperti tingginya pasang air laut. 


Pulau karimun memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km². Berikut hasil survei dari kementerian dalam negeri. Wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan membuat pulau ini menjadi pulau yang dikhawatirkan pesisirnya akan tenggelam di masa mendatang. Sebaiknya Pemkab.Karimun segera menindak-lanjuti masalah serius ini sebelum permukaan air laut terus bertambah tiap tahunnya dan mengenangi wilayah pesisir. Contohnya permukaan air laut yang semakin tinggi di tepi costal area. Lalu kasus lainnya terdapat di wilayah Sungai Lakam Kec Balai, tepatnya di daerah para penjual ikan yang berjualan di tepi jalan raya. sepanjang jalan kita akan melihat ketika air laut pasang maka akan mendekati lantai rumah-rumah yang berada di tepi laut tersebut, walau belum jejak tentu warga sekitar resah dengan masalah ini bila air laut terus naik sampai melebihi lantai rumah mereka. Terlebih rumah warga yang hanya berlantaikan kayu dan ditopang oleh kayu balok, hal ini akan menjadikan bom waktu bagi mereka dan musibah tidak akan dapat dielak lagi.

Ancaman ini sebenarnya bersifat global, dan jika ingin mengantisipasinya harus dengan teriakkan seluruh penduduk dunia. Tapi bukan berarti karena ini masalah global, Pemkab Karimun lantas hanya berdiam diri sambil menunggu kebijakan dari pusat yang mengacu pada pihak internasional. Sebaiknya harus ada inisiatif dari pemerintah daerah sendiri, dengan cara menghimbau untuk merenovasi pemukiman tersebut atau alternatif logis lainnya yaitu pemukiman yang berada di tepi laut tersebut di pindahkan ke wilayah yang lebih tinggi datarannya.

Tapi untuk memindahkannya perlu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi pemerintah, untuk menjaga hak dan kewajiban mereka juga harus ada kerja sama antar instansi guna memuluskan proses pemimdahan pemukiman warga Sei Lakam tersebut. Hal ini rumit untuk dijelaskan cara kerjanya, Sehingga permasalahan ini menjadi pekerjaan baru bagi Pemkab Karimun yang berupaya untuk segera menyelesaikannya.


SHARE :
CB Blogger

Nasib Gedung Mewah Di Bumi Berazam


Setiap kebijakan yang di berikan pasti ada sebab dan akibat, dari akibat tersebut akan ada dua jawaban. Yakni kebijakan yang memberi manfaat/kebaikan dan kebijakan yang memberikan kerugian/keburukan. Hasil dari kebijakan tersebut pastilah yang di permasalahkan kerugian/keburukannya dari pada kebaikan itu sendiri, karena kita cenderung mengadopsi pendapat yang cukup populer, yaitu ‘Yang salah diperbaiki dan yang benar diteruskan.’ Lantas timbullah sebuah pertanyaan “apa yang menyebabkan kebijakan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan?“ Boleh jadi jawabannya adalah salah di perencanaan. 

Jika di analogikan sangat tepat bila dengan permasalahan yang ada di kabupaten karimun. Contohnya banyak, ada pasar yang tidak terpakai di daerah toko buku ‘salemba’, terus rumah dinas bupati dan wakilnya yang tidak dioptimalkan dengan baik sehingga dibiarkan kosong tampa penghuni begitu saja, yang lebih parahnya lagi adalah gedung besar yang berada di tepi laut costal area. Begitu tinggi dan megahnya gedung tersebut membuat mata selalu tertuju pada bangunan itu, dari struktur bentuknya menampakkan bahwa gedung tersebut milik pemerintah yang tentu memakan dana yang tidak kecil. 

Selanjutnya, dengan adanya gedung tersebut menjadikan suatu nilai kemunduran bagi Pemkab. Karimun dalam hal membangun kota yang katanya ingin bersaing dengan kabupaten lain dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. Lokasi yang sekitarnya selalu ramai para pengunjung lokal maupun luar kota menjadikan pemandangan yang kurang menarik karena tidak adanya aktivitas apapun di dalam gedung tersebut. Kini gedung yang dibangun melalui uang rakyat itu terbengkalai tanpa ada kejelasan statusnya, sehingga membuat orang terutama dikalangan mahasiswa bertanya-tanya.

Jadi pertanyaannya apa hasil dari kebijakan pemerintah itu? Jawabannya adalah kerugian yang menimbulkan berbagai keburukan. Akan tetapi bila pemerintah sadar akan kesia-siaan mereka tentu jawabannya akan berbeda dari hari ini dan hanya waktu yang bisa menjawabnya semua. Di kala bangunan itu sudah kumuh, bau dan tidak terawat barulah mereka sadar untuk memanfaatkannya.

Menurut saya hal tersebut sangat disayangkan bila tidak di manfaatkan secara baik, mengingat gedung yang megah dan strategis itu berpotensi untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi kabupaten karimun. Gedung tersebut bisa dijadikan tempat pemasaran hasil kerajinan tangan masyarakat untuk dijadikan buah tangan kepada pengunjung, jika di optimalkan dengan baik maka bukan saja meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) kabupaten karimun tetapi juga menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat karimun. Program ini bisa terealisasi bila aspirasi ini di dengar para dewan yang duduk di singgasananya, bila tidak maka untuk didiskusi saja sudah cukup kagum bagi penulis untuk apresiasinya kepada saya.

Dari : Rudi Saputra (Anggota PMII Kab. Karimun)

Paham Mahasiswa Terhadap Organisasi

Secara hakekat organisasi yang diikuti pemuda dan mahasiswa tidak memberikan kontribusi berarti bila di pandang dari jangka pendek. Karena akan mengorbankan kuliah, tugas, waktu, materi dan sebagainya. Artinya, segala sesuatu terpusat hanya pada organisasi dan yang lebih penting terabaikan. Semua itu akan berbanding terbalik bila melihat kedepannya. Sebab, di organisasi kita diajarkan manajemen waktu walau sebenarnya tidak diajarkan dari senior atau ahli, melainkan dari proses mengikuti kegiatan organisasi itu sendiri.

Memang, keengganan mereka menerjuni dunia organisasi tampaknya di pengaruhi oleh nilai IP, inilah masalah yang mendominasi. Mereka khawatir akan anjlok bila mengikuti organisasi. Pada dasarnya IP (Indeks Prestasi) adalah parameter mahasiswa dalam kemampuan rasio, dan organisasi adalah wadahnya. Jadi saya fikir semua mahasiswa wajib mengikuti organisasi. Ini terlihat ekstrem bagi sebagian mahasiswa. Akan tetapi ini sejalan dengan sifat mahasiswa yang kritis, dimana ide-ide kreatif akan dapat tertuang di dalam wadah tersebut, terlebih mahasiswa adalah agen perubahan.

Bila mengacu pada sejarah, lengsernya Suharto disebabkan oleh bersatunya seluruh mahasiswa yang dikenal dengan Gerakan Mahasiswa Indonesia tahun 1998. Jauh sebelum presiden Indonesia ke dua ini hidup, pemuda di kalangan mahasiswa berbondong-bondong memasuki hingga membentuk organisasi demi menghalau penjajah. Kini, mahasiswa sekarang sudah tidak seperti mahasiswa dulu, sudah kehilangan taring. Jika pun ada itu hanya sebagian, tidak seperti dahulu yang bersatu padu untuk merebut demokrasi. Sampai-sampai sang proklamator pun dapat di tumbangkan.

“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia” kata Bung Karno. Seandainya ia hidup kembali dan memanggil pemuda, maka pastikan kita 1 diantara mereka. Tapi itu tidak mungkin terjadi, dan sekarang waktunya mahasiswa mencontohi sikap Bung Karno yang banyak mengikuti organisasi nasional maupun internasional. Berkat kepiawan beliau Indonesia telah banyak dikenal di seluruh dunia, bahkan dikenal dengan negara yang selalu memelopori suatu organisasi internasional.
Salam Pergerakkan!!