Bila engkau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka Menulislah. [Imam Al Ghazali]

Kenali Sistem LAPOR !


Halo, Sahabat Ombudsman Karimun!

Tahukah kalian bahwa sistem ke­ter­bukaan informasi, akun­ta­bi­litas pemerintah, dan pe­la­yan­an publik yang lebih baik sudah dilakukan Indonesia sejak 7 tahun yang lalu. Upaya itu melalui sistem pengaduan yang bernama LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat).

Hadir sejak 2012 atas inisiatif Pre­si­den Susilo Bambang Yu­dho­yo­no (SBY). LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) merupakan sebuah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia. LAPOR! dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengawasan program dan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan publik.

LAPOR! diinisiasikan oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP) dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus interaksinya dengan pemerintah dalam rangka pengawasan program pembangunan dan pelayanan publik.

Hingga April 2015, LAPOR! telah digunakan oleh lebih dari 290.000 pengguna dan menerima rata-rata lebih dari 800 laporan masyarakat per harinya. LAPOR! menjadi cikal-bakal sistem aspirasi dan pengaduan masyarakat yang terpadu secara nasional.

Aplikasi LAPOR! ini adalah produk berbasis teknologi informasi hasil kerjasama antara Kemenpan-RB, Kantor Staf Presiden, Ombudsman RI, dan US-Aid, serta didukung juga oleh Kemendagri. Aplikasi ini juga salah satu implementasi dari UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik dan Perpres 76/2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.

Melalui aplikasi LAPOR! Ini, masyarakat dapat mengadukan tentang keluhan layanan publik dan memberikan aspirasi dan masukan di Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dengan kata lain, aplikasi ini dimaksudkan juga untuk menjembatani interaksi antara masyarakat dan pemerintah daerah, karena sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, masyarakat mempunyai hak dalam mengawasi pelayanan publik.

Saat ini LAPOR! telah terhubung dengan 34 Kementrian, 145 Lembaga, 34 Provinsi, 416 Pemerintah Kabupaten dan 98 Pemerintah Kota. Untuk mempermudah Sahabat dalam menyampaikan laporan kepada Provinsi, Kabupaten maupun Kota yang ingin dilaporkan kami akan menyampaikan kode unik (prefix) SMS untuk daerah tersebut.

Jadi, laporan Sahabat bisa segera masuk  ke Pemerintah daerah yang dituju. Misalnya saja Sahabat ingin melaporkan adanya jalanan yang berlubang di daerah Kabupaten Karimun yang menyebabkan kemacetan dan ingin melaporkan lewat SMS, silahkan ketik KARIMUN beserta laporan kejadian ke-1708 maka Pemda Kabupaten Karimun dapat segera menanggapi aduan Sahabat tanpa melewati proses verifikasi oleh Admin Nasional. Mudah bukan? Tunggu apa lagi, #AyoLAPOR!



NB : Beberapa Penghargaan

1. Peraih tiga besar nominasi Government Web Award dalam Bubu Awards v.08, Juni 2013.
2. Menjadi salah satu inisiatif terbaik dunia yang dipresentasikan dalam ajang Open Government Partnership Summit 2013 di London.

Menyikapi Perayaan Kelulusan SMA di Karimun


UJIAN Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  di tingkat SMA sederajat telah berakhir pada tanggal 8 April 2019. Namun masih banyak kisah dan cerita yang patut kita renungkan setelah berakhirnya Ujian Nasional 2019 tersebut.

Hari kelulusan memang selalu ditunggu-tunggu oleh para pelajar. Khususnya siswa SMA di Kabupaten Karimun Kepulauan Riau. Namun di hari itu pula aksi corat-coret seragam marak terjadi. Serta huru-hara yang dilakukan oleh sebagian para pelajar dengan cara melakukan konvoi kendaraan bermotor. Meskipun di tahun ini pengumuman kelulusan bertepatan pada bulan puasa Ramadhan akan tetapi mereka tetap dengan huru-hara dengan mencoret seragam sekolahnya dan konvoi kendaraan bermotor di jalanan.

Baca juga : Bimbel Gratis PMII

Yang lebih gila lagi, mereka banyak melanggar aturan lalu lintas, hingga ada juga yg sampai menelan korban jiwa. Meski sudah banyak larangan dari kepolisian mengenai konvoi saat hari kelulusan, nyatanya tiap tahun konvoi ini menjadi tradisi.

Seperti di tahun – tahun sebelumnya, fenomena coret – coret baju dan konvoi masih mewarnai cerita para pelajar setelah pelaksanaan Ujian Nasional selesai. Seolah sudah menjadi tradisi bagi para pelajar di indonesia.

Sebenarnya, dari pihak sekolah juga sudah mengupayakan pencegahan agar anak didiknya tidak melakukan aksi corat-coret, konvoi, dan hura hura. Namun sayangnya semua larangan itu hanya sebatas omong-kosong belaka. Kenapa demikian?, tidak adanya sanksi yang tegas membuat para pelajar ini tak merasa takut.

Baca juga : KEPRI Darurat Narkoba !

Coba perhatikan di medsos, hari kelulusan memang seperti menjadi hari hura-hura, bebas melakukan apa saja. Tapi kita jangan berpikiran buruk, walaupun banyak siswa yang rela melepas jilbabnya demi lebih leluasa untuk berhura-hura, namun saya yakin pasti jarang ada yang berpesta, apalagi sudah jelas-jelas dilarang. Yang lebih mengkhawatirkan jika mereka pesta narkoba, mau jadi apa mereka nantinya?.

Kesenangan sesaat yang mereka lakukan ini benar-benar tidak bermanfaat. Yang perlu diingat adalah apa yang akan mereka lakukan setelah lulus ? Jika budaya kita masih buruk dan sikap yang tidak pernah berubah maka para lulusan ini hanya akan menjadi beban negara. Sebab mereka hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Dan tanpa sadar ia telah melukai hati orang tuanya.

Tak semua orang tua siswa kaya atau mampu, adakalanya sangat minim penghasilan, hingga ia rela hutang membelikan baju si anaknya. Tapi sang anak rela mencoret-coret bajunya tatkala pengumuman kelulusan. Apakah seperti ini jiwa pelajar, guru mengabdi sebagian siswa melukai.

Lalu kemana arah dan tujuan hidup mereka?

Mungkin mereka pikir dengan corat-coret dan hura-hura dapat menentukan jalan hidup mereka kedepannya. Perlu digaris bawahi, bahwa kelulusan bukanlah akhir dari pendidikan, justru ini akan menjadi gerbang utama yang akan menentukan kehidupan selanjutnya.

Bagi siswa SMP, maka mereka akan menentukan sekolah mana yang akan mereka pilih, apakah SMA, SMK, MA, atau mungkin mereka sudah gugur sejak awal untuk melanjutkan sekolah. Bagi lulusan SMA sederajat, ini akan menjadi pilihan yang lebih sulit, sebab walaupun mereka ingin berkuliah namun tidak semua dari mereka dapat berada di perguruan tinggi.

Banyak pilihan yang harus mereka pilih, apakah kuliah di PTN atau mungkin di PTS yang masih mempunyai kualitas. Atau yang lebih parah mereka akan masuk dalam perguruan tinggi abal-abal. Asalkan mereka punya banyak dana, maka kuliah bisa diatur, yang penting dapat ijazah. Dan diantara pilihan nasib yang lain, ada yang melamar pekerjaan.

Mereka akan tahu betapa susahnya mencari pekerjaan di negeri ini. Kesana kemari ditolak, atau jika diterima hanya sebagai OB, helper, security, sales, atau mereka akan masuk ke dalam dunia industri dimana para pengusaha membutuhkan tenaga mereka namun jumlahnya tidak banyak. Dan diantara pilihan terakhir adalah mereka akan mendapat gelar pengangguran.

Sungguh disayangkan jika kita belum bisa merubah budaya yang selama ini sudah menjadi tradisi turun temurun, walaupun sebenarnya kita semua tahu bahwa budaya itu sangat buruk dan tidak membawa manfaat.

Entah sampai kapan negara ini melahirkan lulusan lulusan yang hanya dapat berhura-hura dengan kemampuan biasa-biasa saja. Apakah kita dapat mengakhiri budaya buruk ini? Kita lihat saja nasib bangsa ini 10 tahun mendatang.

Penulis : Bachri Jamal
Ketua Komisariat PMII STIE Cakrawala Karimun

Come Back Bung !!



Iman atau ilmu agama dan ilmu pengetahuan mestinya ada kerja sama yg erat guna mengantar manusia menyadari kehadiran Yang Maha Esa itu. Iman menentukan ke arah yg ingin di tuju sedangkan ilmu mempercepat sampai ke tujuan. Iman menyesuaikan manusia dgn jati dirinya, sedang ilmu menyesuaikannya dgn lingkungannya.

Dalam isitilah "Multiple Intelligences", ada 7 macam intelegensia yang dapat digunakan manusia mendekati dunia sekelilingnya. Inilah pandangan Howard Gardner dalam bukunya The Unschooled Mind. Diantara ketujuh macam itu adalah bahasa, analisa matematika yang logis, musik, penggunaan jasmani untuk mencipta / menanggulangi sesuatu, memahami diri dan memahami orang lain.

Perhatikanlah lalat, laba-laba atau lebah yg begitu disiplinnya mereka. Siapa sangka Raja Mongol dan Cucu Genghis Khan (1167-1227 M), yg menguasai Iran, Delhi, sampai Damaskus dan Turki, menarik pelajaran dari seekor semut yg mengangkut muatan besar menuju tebing yang tinggi. Berkali-kali semut itu terjatuh, tetapi ia tidak berputus asa dan mulai lagi sampai akhirnya ia berhasil. Demikian semangat juang diraih melalui seekor semut oleh panglima Mongol yang memporakporandakan Bagdad itu.

Cerita diatas sama halnya kegigihan yang dilakukan 2 tim terbaik inggris yang mencapai final di UEFA Champions League (UCL), dengan gigih mereka membalikan keadaan (come back) dan berhasil berpindah dari satu takdir ke takdir lainnya dan berjaya.

Walau ada perbedaan pendapat pakar menyangkut data dan teori (semut dan UCL) ilmiah di atas. Yang jelas, tanpa mengetahui hakikat ilmiah secara mendalam, kita dapat menarik pelajaran dari hal-hal sederhana yang sehari-hari dapat kita lihat. Dan semoga makin banyak lagi bekal kita saat menemui-Nya kelak.

Selamat Berpuasa 😁

Stop Perkawinan Anak Dibawah Umur


Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Masa ini dimulai dengan timbulnya perubahan secara fisik, yakni usia sekitar 11/12 tahun, sampai dengan usia 21/22 tahun. Pandangan tradisional lebih mendasarkan usia remaja pada pertumbuhan fisiologis (sampai dengan usia 18 tahun). Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal (12-14 tahun), remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja awal, masih banyak ciri masa anak yang terbawa.

Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat, serta pergaulan yang masih banyak bersama dengan teman-teman dari jenis kelamin yang sama. Merupakan remaja pertengahan dari kelanjutan perkembangan masa remaja awal.

Lalu pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewasa, dan lebih mempersiapkan diri untuk kehidupan yang mandiri. Akan tetapi pada masa kini remaja sudah terbiasa dengan pergaulan bebas dan seks bebas yang mengakibatkan pernikahan dini. Pernikahan yang dilakukan saat wanita masih dibawah umur 16 tahun dan 19 tahun untuk pria.

Pada dasarnya, pernikahan dini banyak terjadi dari dulu sampai sekarang. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi problem pernikahan dini dimasyarakat sangat banyak terjadi dikalangan masyarakat baik dari kelas atas, menengah, bahkan kalangan bawah.

Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi, karena banyaknya masalah sosial dan politik yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan anak dibawah umur. Adapun dampak buruk dari perkawinan anak dibawah umur adalah tingginya angka perceraian dimasyarakat.

Selain itu, perkawinan anak berdampak buruk pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkawinan anak memaksa anak putus sekolah dan menjadi pengangguran sehingga menghambat program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah. Dengan lebih dari 90% perempuan usia 20-24 tahun yang menikah secara dini tidak lagi bersekolah, tidak heran bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia mengalami penurunan.

Lalu masalah lain lagi, perkawinan anak menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Data global menunjukkan bahwa bagi anak perempuan yang menikah sebelum umur 15, kemungkinan mereka mengalami kekerasan dalam rumah tangga meningkat 50%. Selain karena ketimpangan relasi kuasa, para pengantin muda cenderung penuh emosi sehingga gampang emosi.

Kemudian perkawinan anak juga menyebabkan berbagai isu kesehatan. Tingginya AKI (angka kematian ibu) setelah melahirkan disebabkan karena ketidaksiapan fungsi-fungsi reproduksi ibu secara biologis dan psikologis. Karena anak perempuan berusia 10-14 tahun berisiko lima kali lipat meninggal saat hamil maupun bersalin dibandingkan kelompok usia 20-24 tahun, sementara risiko ini meningkat dua kali lipat pada kelompok usia 15-19 tahun.

Selain kesehatan ibu, angka kematian bayi bagi ibu remaja juga lebih tinggi dan 14% bayi yang lahir dari ibu berusia remaja di bawah 17 tahun adalah prematur. Saran penulis, sebaiknya usia pernikahan dalam Undang-Undang Perkawinan seharusnya dinaikkan menjadi minimal 19 tahun, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Kemudian terkahir, sebagai penutup diperlukan pendidikan seks yang komprehensif sejak tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendidikan ini penting untuk menekankan pada aspek kesehatan reproduksi serta tanggung jawab moral dan sosial. Dengan meraih pendidikan seksual terpadu yang diberikan kepada para remaja dibantu pula dengan dukungan, bantuan dan pengarahan dari orang tua yang menekankan akan tanggung jawab anak laki-laki dan perempuan atas seksualitas dan kesuburan mereka sendiri.

Penulis : Evi Zuraida
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik
Kampus : Universitas Karimun

Masyarakat Mengeluh Akan Perubahan Dari Mitan ke Gas


Konversi minyak tanah ke elpiji (Liquefied Petroleum Gas) ternyata kedodoran. Daerah - daerah yang menjadi target konversi mengeluh karena tiba - tiba minyak tanah menghilang, jikapun ada harganya mahal karena tidak ada lagi subsidi. Di Kabupaten Karimun banyak rakyat miskin dan pedagang kecil kelabakan karena depo minyak menghilang. Padahal minyak tanah masih sangat di butuhkan rakyat miskin yang tak mampu membeli gas, meski tabung gas berisi 3 kg elpiji sudah diberikan gratis oleh pemerintah.

Kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji itu memang bertujuan baik, yaitu mengurangi subsidi minyak tanah untuk keperluan rumah tangga yang nilainya cukup banyak. Tapi sayang, dalam menentukan kebijakan konversi itu akhirnya memberikan problem di masyarakat. Sejak awal, misalnya pemerintah tidak konsisten dalam menentukan kebijakan konversi minyak tanah.

Seandainya saja saat itu kebijakakan konversi minyak tanah ke elpiji terus berjalan, niscaya masyarakat akan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya. Kompor misalnya, tidak hanya bisa di pakai untuk membakar, tapi juga membakar briket, arang, kayuan - kayuan, arang batok dan lain lain.

Tapi sayang suasana sudah tepat itu tiba tiba berubah secara mendadak. Konversi pemakaian minyak tanah ke elpiji bagi masyarakat kecil niscaya akan menimbulkan banyak masalah. Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Pertama, dari aspek fisik. Minyak tanah bersifat cair sehingga transportasinya mudah, pengemasannya mudah, penjualan eceran pun mudah. Masyarakat kecil misalnya bisa membeli minyak tanah hanya 1500 ml sampai 0,5 liter.

Mereka dapat membawanya sendiri dengan mudah. Minyak tanah 1500 ml - 0,5 liter bisa juga di masukan ke plastik, kondisi ini tak mungkin bisa dilakukan untuk pembelian elpiji. Ini karena elpiji dijual pertabung yang isinya 3 kg dengan harga Rp. 25.000,- masyarakat jelas tidak mungkin bisa membeli elpiji hanya 3 kg, lalu membawanya dengan plastik.

Kedua, dari aspek kimiawi. Elpiji jauh lebih mudah terbakar di banding minyak tanah. Secara fisika dan kimia (minyak tanah dan elpiji) tersebut, kita memang kayak mempertanyakan sejauh mana efektivitas dan keamanan kebijakan konversi tersebut. Sejak adanya kebijakan konversi itu, minyak tanah jarang di temukan. Kalaupun ada harganya sangat tinggi sehingga masyarakat tak sanggup membelinya.

Sementara itu, kalau mau beli gas mereka harus membeli 3 kg atau satu tabung elpiji yang harganya berkisar Rp. 25.000,- kondisi ini tampaknya belum di perhatikan oleh pemerintah. Bagi masyarakat kecil membeli bahan bakar Rp. 25.000,- sangat memberatkan, karena penghasilan mereka tiap hari hanya cukup untuk makan sehari, bahkan terkadang kurang. Ini berbeda dengan minyak tanah yang bisa dibeli eceran satu bahkan setengah liter sekalipun. Dari aspek ini kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji akan menimbulkan masalah seperti yang di sebutkan di atas.

Pemerintah kurang peka melihat kondisi masyarakat yang ada di Kabupaten Karimun yang sebagian besar penghasilannya pas pasan. Mestinya kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji dilakukan secara selektif. Masyarakat kecil tetap di biarkan memilih untuk sementara waktu, apakah menggunakan minyak tanah atau elpiji yang keduanya di subsidi.

Sementara itu masyarakat yang mampu diharuskan memekai elpiji. Untuk itu perlu ada pendataan penduduk miskin yang akurat di tiap-tiap daerah, seperti Kecamatan Karimun, Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, agar pemberian subsidi tersebut TEPAT SASARAN.

Selain itu, ada keluhan dari masyarakat dalam sebuah kunjungan setiap daerah daerah yang konon menurut pemerintah sudah diberi tabung elpiji gratis, saya menemukan keluhan dari masyarakat yaitu dari segi cara pemakaian dan antisipasi masyarakat jika ada masalah pada tabung gas (elpiji) masih kurang, karena masyarakat banyak yang tidak tahu cara menggunakannya dan semestinya harus ada sosialisasi di semua daerah daerah setempat yang ada di kabupaten karimun ini tentang cara penggunaan elpiji dan gas agar masyarakat tidak lagi takut untuk mencoba memakainya.

Dalam kaitan ini, kondisi masyarakat dan daerah daerah yang bersangkutan meskinya di kaji terlebih dahulu oleh pemerintah sebelum menetapkan kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji diatas.

Penulis : Adek Saraswati
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik
Kampus : Universitas Karimun

Analisis Perencanaan Pembangunan di Desa Penarah, Kec. Kundur Utara, Kab. Karimun


Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang memiliki beribu-ribu pulau dan sedikit daratan. Dengan daerah yang banyak, maka pemerintah memberikan hak otonomi yang kita kenal Otonomi Daerah. Pemberlakuan sistem penyelenggaraan pemerintahan Daerah dalam Otonomi sudah sangat lama, yaitu sejak tahun 2001 (menggunakan UU No.22/ 1999 tentang Pemerintah Daerah) dan pada tahun 2004 (menggunakan UU No.32/ 2004 sebagai revisi Undang-undang sebelumnya) sampai sekarang. Dalam dua Undang-undang tentang Pemerintah Daerah tersebut telah diberlakukan sistem desentralisasi.

Dengan adanya sistem ini Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan besar untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan dalam program pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Di dalam sistem Desentralistik dan Otonomi Daerah, melekat pula kewenangan sekaligus tanggung jawab Pemerintah Daerah untuk secara proaktif mengupayakan kebijakan penanggulangan kemiskinan demi kesejahteraan rakyat.

Tanggung jawab ini merupakan konsekuensi logis dari salah satu tujuan diberlakukannya Otonomi Daerah. Maka dari itu dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah akan sangat bergantung pada kesiapan Pemerintah Daerah dalam menata sistem pemerintahannya agar tercipta pembangunan yang efektif, efesien, transparansi, dan akuntabel serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

Sesuai dengan amanat Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah dipandang perlu untuk menekankan pada prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Governance) dalam mewujudkan pembangunan daerah yang Desentralistik dan Demokratis khususnya di Kabupaten Karimun.

Karimun mulai memekarkan wilayahnya untuk menjadi sebuah kabupaten yaitu kabupaten karimun, yang semula sebuah kecamatan. Kabupaten Karimun dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 53 tahun 1999. Pada awal terbentuknya wilayah Kabupaten karimun, wilayah ini terdiri dari tiga kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan Karimun, Moro dan Kundur. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16 tahun 2001, maka wilayah Kabupaten karimun dimekarkan menjadi 8 kecamatan, dan akhirnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi menjadi 9 kecamatan yaitu Kecamatan Karimun, Meral, Tebing, Kundur Kota,Kundur Barat, Durai, Moro, Buru dan Kecamatan Kundur Utara.

Kesuksesan pembangunan kabupaten/kota sangat bergantung kemampuan birokrasi pemerintah dalam menggerakan pembangunan ditingkat desa, karena Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Desa Penarah merupakan bagian wilayah administratif di Kecamatan Kundur Utara yang sedang berkembang pesat pembangunanya. Maka dalam penyelenggaraan pembangunan di Desa Penarah diperlukan organisasi yang mampu menggerakan masyarakat agar masyarakat Desa Penarah mau berpatisipasi dalam melaksanakan pembangunan desa serta melaksanakan administrasi pembangunan desa. Sehingga pembangunan yang ada di Desa Penarah dapat berjalan secara rasional, tidak hanya didasarkan pada tuntutan emosional yang sukar dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berdasarkan  hasil penelitian yang dilaksanakan pada perencanaan pembangunan di Desa Penarah Kecamatan Kundur Utara Kabupaten karimun, maka  dapat diinterprestasikan bahwa analisis perencanaan pembangunan di Desa Penarah Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun dikategorikan “Cukup Setuju”, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 157 responden atau sekitar 7,40%,sedangkan responden yang menyatakan setuju berjumlah 388 atau sekitar 18,29%, berikutnya responden yang menyatakan cukup setuju berjumlah 814 atau 38,38%, responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 645 atau 30,41% dan yang terakhir responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 117 atau 5,52%.

Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden dan berdasarkan hasil riset analisis perencanaan pembangunan di Desa Penarah Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun dinyatakan “Cukup Setuju”.

Penulis : Ita Purnama Sari
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik
Kampus : Universitas Karimun

Antara Melihat Peluang Dengan Melihat Uang

Doc 2018 : Saat memberi materi pada Sekolah Islam Gender (SIG) Korps Putri PMII Karimun

Melihat peluang ketika hujan turun itu sangat luar biasa, merupakan tindakan yang cerdas bila mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Begitu juga melihat ajang pesta politik dari sisi peluang materi terhadap masa depan. Dengan membandingkan 2 musim ini, kita membandingkan apapun musimnya pastilah kita terkena dampaknya.

Berdiam seharian dikamar ketika musim hujan pun akan merasakan air hujan ketika ingin mandi. Begitu pula dengan musim politik. Golput anda -karena tidak ada kandidat yang menawarkan uang- maka jangan marah dan memaki kepada lembaga negara ketika pembangunan segala lini di Indonesia tidak berpihak pada selera anda !

Beginilah cara manusia bertahan, dengan perumpamaan seperti ini kita bisa berfikir sehat dan logis. Salah satu metode pendekatan dari ragam cara yang ada di otak manusia.

Momentum MTQ Karimun IX 2019


Memiliki disiplin ilmu dengan berlatar belakang seorang aktivis itu sudah biasa di mata kita.

Tapi memiliki semangat kebangsaan dibalut toleransi dalam beragama adalah sebuah keniscayaan untuk sulit diduplikasikan pemahaman tersebut.

Melalui MTQ IX 2019 Tingkat Kabupaten ini, mari kita aplikasikan ajaran Rasulullah ini melalui mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran.

Sebab Al-quran tidak sekedar dibaca dan dilantunkan. Ianya tentu membawa harmoni dalam keberagaman, dan bukan sekedar kalimat belaka.

Kemudian, sebagai generasi penerus yang kapasitasnya sesama saudara sebangsa dan seagama, foto kami diatas turut menyaksikan acara akbar tersebut.

Karena kita semua yakin, semoga yang hadir dimalam ini dan seterusnya membawa rahmat untuk sesama.

#MTQKarimunXI2019

Mari Bermimpi Sahabat !

Ir. Soekarno / Soekarno Muda

Sahabatku ! Kata Soekarno "Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang."

Artinya tidak kesampaian dengan cita-cita/harapan yang tinggi memang kecewa sahabat. Tapi dengan ikhtiar, usaha dan disertai doa bukan lantas kita kecewa karena tidak mencapai harapan tersebut.

Toh kalau kita liat ke bawah ternyata kita sudah berjalan terlalu jauh, menjauhi lawan-lawan dan melewati berbagai rintangan.

Hematnya, nyangkut diantara bintang-bintang. Tidak jadi Presiden kita sudah jadi gubernur itu sudah lebih baik. Ini versi saya. Yang lain ? Pasti ada, terlebih 'diantara bintang-bintang' bisa saja dikaitkan dengan sekumpulan orang-orang besar.

Karena Tuhan paham akan kemampuan kita, dan Dia memberi sesuatu sesuai kebutuhan kita bukan sesuai keinginan kita. Jadi, kebutuhan kita apa hari ini ? Menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin, dan Tuhan akan memberikan kebutuhan-kebutuhan tersebut untuk menjadi pemimpin (khalifah) dimuka bumi ini.

Untuk Sahabatku,
Jasren Aprizal.

Asmara Berkecamuk


Dia tidak manis dan juga cantik. Tapi dia bulat, berhijab dan berkacamata. Rupanya biasa tapi cuitannya luar biasa, bagi saya paras yang cantik tidak begitu hebat jika belum menguasai bahasa.

Bahasa tubuh, bahasa hati dan bahasa mata. Dan dia menguasai bahasa ibu pula, kata-katanya bersinar, goresan tintanya menyilau, bak penulis ulung mengenakan jubah mutiara. Terang benderang membuat aku ingin mendekati cahayanya.

Tak salah kita berteman di dunia maya. Tapi salah besar jikalau kita tidak pernah berjumpa di alam nyata.

#manusiabiasa

Cas Iman Dengan Mengenal Majelis Dzikrul Ghofilin


Dalam dunia gerakan (mahasiswa) segala pencapaian yang telah diraih tidak terlepas dari tokoh central dan pendirinya. Mengenal mereka maka tidaklah rugi.

Mahbub Djunaidi namanya, semua keluarga PMII pasti mengenal atas jasanya. Satu lagi, malam ini kami disuguhkan sebuah nama seorang tokoh, dan ulama. Dalam dunia dakwah beliau dikenal dengan sebutan Gus Miek. Jasanya luar biasa, membuat majelis ilmunya hidup hingga kini meskipun jasadnya sudah tiada.

Dulu, Dzikrul Ghofilin memulai kegiatannya di Surabaya, yang hanya diikuti oleh beberapa orang hingga menjadi belasan orang jama’ah. Tempat kegiatannya berpindah-pindah dari jama’ah yang satu ke jamaa’ah yang lainnya. Disinipun sama, berpindah - pindah dari rumah jamaah ke jamaah lainnya.

- Sejarahnya -

Awal kemunculan “Dzikrul Ghofilin” bermula sejak tahun 1960, yang digagas oleh tiga kiai yakni, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Hamim Jazuli (Gus Miek), dan Kiai Achmad Shiddiq. Tiga kiai tersebut sudah dikenal oleh banyak kalangan khususnya dikalangan warga NU. Kiai Hamid Pasuruan dikenal sebagai kiai yang memiliki kemampuan spiritual tinggi. Selain dikenal mempunyai kemampuan spritualitas yang tinggi, Mbah Hamid juga dikenal oleh masyarakat sebagai seorang waliyullah, kekasih Allah yang sampai saat ini pesareannya setiap hari dipenuhi oleh para peziarah.

Inti ajaran Dzikrul Ghofilin adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara berdzikir. Menurut Gus Miek, fadhilah utama Dzikrul Ghofilin adalah murni tujuan akhirat, murni kebahagiaan di akhirat, dan biasanya orang yang benar-benar menata akhiratnya urusan duniawinya juga akan ikut tertata. Dengan demikian, cara termudah menurut Gus Miek adalah dengan mencintai para kekasih Allah dan orang-orang yang shaleh. Jika kita mencintai auliya’ kekasih Allah, dan sholihin orang-orang shaleh, maka besok kita akan dikumpulkan bersama mereka.

Sumber : www.nu.or.id

Documen Foto :





Ironi ! Sulitnya Menghapus 'Politic Money'

Saat Menjadi Relawan Demokrasi

Sejak awal pemilu indonesia dimulai politik uang sudah tidak bisa ditawari lagi keberadaannya. Melejit lebih tinggi dari pada kempanye 'tolak politik uang'. Padahal penyelenggara dan peserta pemilu mengetahui bahwa politik uang adalah pelanggaran pemilu. Namun tidak dipungkiri hal ini menjadi pembiaran karena ada beberapa hal. Satu diantara penyelenggara tidak tahan godaan.

Dilain pihak perlawanan dari para aktivis mulai melemah, sikap kritis masyarakat terhadap transaksi politik uang menurun karena ketidakberdayaan mereka dengan kesulitan hidup sehari-hari. Sikap apatis masyarakat ini sering disalah tafsirkan sebagai budaya rakyat menerima segala bentuk politik uang. Yang benar rakyat benci dengan menerima politik uang tetapi tidak berdaya.

-- --

Yang terjadi di Karimun

Salah satu caleg gagal mengirimkan pesan messenger kepada penulis. Isinya curhat, beliau tidak kuat lagi melihat politik uang merajalela di pemilu tahun ini. Hingga sampai beliau dan beberapa tim pemenangan mengajak seluruh masyarakat untuk mengusut masalah ini secara bersama ke Bawaslu daerah.

Katanya, Bawaslu harus diberi masukan khususnya pada sistem kerjanya. Bukan hanya menunggu laporan dari masyarakat, namun pro aktif dengan melacak, investigasi bau busuk terjadinya money politic yang banyak diperbincangkan masyarakat luas.

IRONI !!
Negeri Sarangnya Korupsi !!

MARIN Nusantara Desak KPU Masukan Maritim Dalam Tema Debat Pilpres 2019


Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tema dan jadwal debat Pilpres 2019. Tema ini terbagi menjadi lima sesi menuju, 17 April 2019.

Debat ke 1 : Hukum, HAM, Korupsi, Terorisme, pada 17 januari 2019.

Debat ke 2 : Energi dan Pangan, SDA dan lingkungan hidup, infrastruktur, pada 17 februari 2019

Debat ke 3 : Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan, pada 17 maret 2019

Debat ke 4 : Ideologi, Pemerintahan, Hankam, Hubungan Internasional, pada 30 maret 2019

Debat ke 5 : Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan dan industri, jadwal belum ditetapkan oleh KPU.

Menanggapi konten tema dalam debat tersebut, Direktur Maritim Research Institute (Marin Nusantara) Makbul Muhammad angkat bicara, "saya sangat menyesalkan keputusan KPU yang tidak memasukan maritim dalam konten tema debat pilpres 2019 nanti".

"Iya setelah saya melihat tema dan jadwan yang dipilih oleh KPU, ternyata KPU tidak memasukan maritim dalam konten tema debat pilpres 2019", beber Makbul melalui siaran persnya kepada awak media di Jakarta (Sabtu,05/01/19).

Menurut Makbul, "debat inikan bertujuan agar publik mengetahui penjelasan visi misi dan program calon pemimpin Indonesia 5 tahun kedepan, ya mestinya sektor-sektor strategis negara perlu menjadi bahan perdebatan, seperti KPU memasukan sektor pangan, energi, seharusnya maritim juga dimasukkan".

Lanjut Makbul, "dalam momentum debat nanti pasangan kandidat nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sebagai kandidat petahana bisa menjelaskan bagaimana capaian kinerjanya dalam membangun kemaritiman Indonesia, apa tantangan dan kendalanya, dan bagaimana kebijakan selanjutnya 5 tahun kedepan ketika pasangan ini terpilih kembali. Bagitupun dengan pasangan kandidat nomor urut 02 Prabowo-Sandi, bagaimana kebijakan kemaritimannya nanti ketika terpilih, apalagi pasangan nomor urut 02 ini belum banyak mengelaborasi bagaimana visi dan program maritimnya".

"Indonesia ini negara berbasis kepualauan dan isu maritim ini sudah menjadi isu strategis dunia, hampir semua negara-negara maju memiliki maritime policy atau ocean policy nya, nah melalui debat ini publik akan mengetahui bagaimana kebijakan kemaritim negara Indonesia 5 tahun kedepan", tegas magister keamanan maritim Universitas Pertahanan ini.

Makbul berharap KPU bisa lebih bijak dalam menentukan konten tema debat yang sesuai dengan letak geografis negara Indonesia, dan mendesak KPU untuk segera merevisi konten tema debat untuk memasukan maritim sebagai konten tema debat nanti, tutupnya.

Sumber : Makbul Muhammad ST., M. Han

Tips Menulis Ala Rudi


Terimakasih masih setia menjadi pembaca setia di blog saya. Hari ini tulisan saya berbeda dari yang biasanya, kali ini saya ingin mengulas bagaimana bisa menulis khususnya bagi kaula muda. Kenapa saya mau menulis tentang ini ? Karena besok adalah hari dimana pertama kali di tahun 2019 saya kembali ke sekolah pasca menghadir acara reuni alumni 2018 lalu. Besok juga kedatangan saya di SMK N 1 Karimun adalah hari yang amat spesial, semoga saja menjadi tonggak sejarah awal berdirinya komunitas penulis pemula yang saya beri nama Forum Literasi Karimun. Berdiri sejak setahun lalu tapi belum eksis secara eksklusif, amin. Semoga Allah mengabulkan cita-cita mulia ini.

Baiklah, sekarang untuk menulis itu konon susah-gampang. Artinya kadang susah kadang gampang. Dan bisa dibilang susahnya ketika tidak ada mood mau menulis dan gampangnya itu ketika ada mood untuk menulis. Mengenai metodenya, semua orang mempunyai cara masing-masing. Tidak ada aturan baku yang mampu membuat anda mahir. Bahkan para penulis ternama memiliki budaya yang berbeda jika berbicara bagaiman mereka mengenal dunia menulis.

Akan tetapi, suatu hal yang pasti dari semua tulisan dan apa yang telah disampaikan oleh beberapa penulis hebat. Membaca adalah hal terpenting, nyawa dari sebuah pergerakan otak yang diimplementasikan melalui goresan tinta oleh tangan. Saya pun sepakat, membaca adalah kunci pertama sebelum membuka pintu jalan untuk menulis lebih jauh. Setelah itu barulah kita konsisten dengan membuat alur/manajemen waktu sendiri yang sesuai dengan type atau gaya kita sendiri.

Sebagai tambahan referensi, saya bagikan tips menulis ala pribadi :
1. Membaca dengan waktu konsisten
    a. buku di perpustakaan
    b. Koran dan majalah
    c. Internet : Hobby membaca feature/tema, misalkan ; produk HP, berita bola, dll.
   d. Internet, misalkan ; pdf, makalah, dll.

2. Menulis Diary setiap hari
    Kalau belum bisa setiap hari, mencari waktu yang tepat untuk menulis agar tidak terganggu dengan waktu pekerjaan.

3. Evaluasi
    Evaluasi tulisan melalui ;
    a. Pelajari ejaan Bahasa Indonesia
    b. Pelajari bahasa baku
    c. Pelajari kata penghubung
    d. Pelajari perbedaan kalimat pembuka, awal, isi dan penutup, dll.
   c.  Semingu/sebulan/setahun sekali membaca ulang tulisan.

4. Eksekusi
    a. Menulis di buku diary
    b. Menulis di internet

6. Bergabung bersama komunitas
    Forum sendiri atau forum orang lain (seminar, talkshow, dsb)